Awal bertemu, jujur aku minder karena aku sendiri dari Parapat. Ga kayak yang lain. Bawa pasukan dari daerah masing-masing. Apalagi, aku disitu da pangkas satu sisir. Beda sendiri lah dari yang lain. Tapi itu ga bertahan lama, hanya sebentar saja dan segera digantikan oleh suatu hal penting yang disebut "SATU RASA". Jujur aja, awalnya tuh aneh 'n janggal banget. Bayangin aja, yang biasanya manggil, geng, woii, pra, bos, neng, dll, tiba-tiba harus sopan dengan manggil "Saudara....., Saudari......" Awalnya aneh sih, tapi ternyata sangat kita perlukan.

Selama junior, aku adalah orang yang paling sering berantam dengan saudari. Tapi kalian tetap menerimaku di perkumpulan ini. Selama senior, aku adalah orang yang sering bermasalah dan itu hal yang fatal. Lagi-lagi, kalian tetap menerimaku di perkumpulan ini. Dan ketika kita menjadi yang tertua, aku adalah orang yang sering dijadikan bahan lelucon, yang walaupun terkadang menyakitkan.

Perkumpulan ini......
Perkumpulan ini yang mengajarkanku toleransi, kerjasama, tenggangrasa, sense of belonging, meminimalisir egoisme pribadi, dan masih banyak lagi yang ga mungkin ditulis satu per satu. Masih segar di ingatanku betapa egoisnya diri ini pada kalian semua dulu. Maaf untuk masalah yang ada ketika ultah angkatan kita yang pertama. Maaf ya saudara saudari.

Makasih PO, PT, TS Kamar, TS Kelas, TS Bimbingan, Pasangan Tari, ito, iban, lae, bere, appara, kakak, dan yang lain yang ga terbilangi lagi.
Aku yakin kita akan berjumpa lagi dalam situasi yang lebih baik lagi daripada yang sekarang. Kita harus sukses.
ALSFIFAGETSU-FE, kau akan selalu dan pasti memiliki tempat khusus dalam album kehidupanku.
Asrama SMA Plus PMS Raya, makasih untuk semua kenangan yang telah kau lukis dalam kehidupan ini.
Kalian akan selalu menjadi saudara saudariku.
:)